Bupati Sumedang Berhasil Turunkan Angka Stunting
Diktip dari Detik Jabar - Indonesia
Digital Services Living Lab adalah platform kolaboratif antarpemerintah
kabupaten/kota terkait penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik
(SPBE).
Hal itu dipaparkan Bupati
Sumedang Dony Ahmad Munir dalam sambutannya pada acara West Java Digital
Services International Festival (WJDS-IFES) 2022 di Kampus Institut Pendidikan
Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Kamis (22/12/2022).
"Indonesia Digital
Services Living Lab adalah sebuah platform digital untuk berbagi pengalaman,
pengetahuan, saling beradaptasi, berkolaborasi untuk meningkatkan indeks
SPBE,".
Kabupaten Sumedang menjadi
penggagas dalam program kolaboratif SPBE melalui platform yang diciptakannya,
yakni Indonesia Digital Services Living Lab. Dalam kesempatan itu, Dony memaparkan
terkait arti penting dalam meningkatkan indeks SPBE.
"Dengan meningkatkan
indeks SPBE maka pelayanan terhadap masyarakat akan lebih mudah, lebih cepat
dan lebih efisien," ujar Dony.
Dony menyebut salah satu
manfaat dari meningkatkan kualitas SPBE untuk mengontrol dan meninjau demi menurunkan
angka stunting.
"Dengan SPBE ini
betul-betul efisien, Sumedang sendiri pada tahun 2018 angka stuntingnya
mencapai 32,4 persen, sementara bulan ini secara realtime angkanya
menjadi 8,29 persen," ungkap Dony.
Kemudian, Dony menyebut
manfaat lain, salah satunya dalam bidang investasi. "Tahun sebelumnya
angka investasi Kabupaten Sumedang hanya sebesar Rp 1,2 triliun, tahun 2022 ini
angkanya menjadi Rp 4,4 triliun. Lalu terkait soal NIB, kami menggunakan
aplikasi smart village dimana NIB kami tertinggi di indonesia dengan jumlah 38
ribu NIB yang telah kami terbitkan,".
Dalam kesempatan itu, Bupati
Sumedang meminta arahannya kepada Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan
Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan terkait dengan sistem
kepemimpinan berbasis digital (digital leadership).
Karena menurutnya, SPBE bukan
hanya sebatas teknologi semata tapi juga dibutuhkan figur kepemimpinan kaitanya
dengan hubungan antara masyarakat dan pemerintahan.
"Dengan sistem
digitalisasi, tata kelola pemerintahan kita akan lebih cepat untuk mendapatkan
data yang akurat, yang realtime dan para pemimpin harus bisa menggunakan data
itu untuk mengambil suatu ketupusan," paparnya.
Sementara itu, Menteri
Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar
Pandjaitan mengatakan, saat ini revolusi teknologi sudah semakin cepat dan
pemerintah harus terlibat di dalamnya untuk kebaikan masyarakat.
"Untuk efisiensi, untuk
mencegah korupsi, untuk menerima pendapatan negara dan mencerdaskan bangsa
ini," ungkap Luhut kepada wartawan seusai membuka WJDS-IFES 2022.
Kegiatan WJDS-IFES 2022
sendiri dihadiri oleh Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenpanRB) Abdullah Azwar
Anas, Gunernur Jawa Barat Ridwan Kamil serta 80 kepala daerah se-Indonesia.