Bupati Sumedang Sebut MTQ ke-37 Jangan Sekadar Rutinitas, Alquran Harus Ada Dalam Kehidupan
Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir mengatakan MTQ tidak boleh dijadikan rutinitas tanpa makna. Sebaliknya, harus dimaknai.
Dalam sambutannya pada acara pembukaan MTQ ke-37 Jawa Barat di Sumedang, Minggu (19/6/2022) malam, Bupati mengatakan MTQ harus jadi momentum membumikan Alquran.
"Harus jadi momentum untuk membumikan Alquran, artinya menyebarluaskan semangat dan kebiasaan membaca, memahami, dan mempraktikkan Alquran dalam kehidupan sehari-hari," katanya.
Menurutnya, sangat pantas jika nilai-nilai Alquran hadir dalam kehidupan sehari-hari masyarakat hingga pemerintah.
"Maka dari sana akan lahir manusia-manusia yang beriman dan bertakwa," katanya.
Dony mengatakan MTQ di Sumedang pada 18-25 Juni 2022 ini, Kabupaten Sumedang sebagai tuan rumah bermaksud menghadirkan nuansa budaya dan Islam yang rahmatan lil alamin.
"Serta pemanfaatan teknologi informasi (IT) untuk semakin memeriahkan MTQ ini," ucapnya.
MTQ ini memang disiarkan langsung dan terus menerus di website resmi MTQ di Sumedang.
"MTQ real time," kata Bupati menyebut semangat dalam pembuatan website itu.
Pawai Taaruf
Ribuan orang memenuhi jalan arteri di pusat kota Sumedang untuk menyaksikan pawai taaruf, Minggu (19/6/2022).
Pawai yang memadukan nuansa keseniaan Sunda dengan tradisi Islam itu merupakan tanda dibukanya Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-37 tingkat Provinsi Jawa Barat tahun 2022.
Sepanjang rute pawai dari sejak Kantor BJB Sumedang hingga bundaran Binokasih, warga berdiri di kedua sisi jalan.
Mereka menyaksikan dengan mimik gembira. Kebanyakan dari mereka mengekuarkan ponsel dan merekam pawai itu.
Peserta pawai merupakan kafilah dan tim ofisial dari 27 kota dan kabupaten se-Jawa Barat. Tercatat yang menjadi peserta pawai sebanyak 1.126 orang.
Di antara yang dibawa oleh masing-masing perwakilan kota dan kabupaten adalah tim kesenian. Beberapa kota memamerkan kesenian daerah mereka dalam pawai itu yang tak pelak membuat pawai semakin meeriah.
Rizky Nurul (35) warga asal Darmaraja yang sengaja datang ke kawasan Alun-alun Sumedang untuk melihat pawai mengaku dia rela berdesakan.
"Sengaja saya berangakt dari Darmaraja sangat pagi untuk bisa menyaksikan pawai ini," katanya saat diwawancara.
Perempuan itu tak sendiri, dia datang bersama suami dan anaknya. Mereka bahagia bisa menyaksikan pawai dengan sejumlah kesenian ditampilkan seperi seni Sisingaan, seni Egrang dengan orang berjubah, seni bebegig, dan lainnya.
"Keliling lavi setelah ini, ingin melihat juga di venue yang lain bagaimana MTQ berlangsung," katanya.
Dia berharap kegiatan ini bisa berjalan dengan lancar dan Kabupaten Sumedang sebagai tuan rumah bisa menjadi juara umum pada MTQ ini.
Venue MTQ dipusatkan di pusat kota Sumedang. Sejumlah gedung mulai dari area gedung pemerintahan hingga kampus sejumlah Universitas digunakan untuk lokasi lomba.