Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2024 dengan tema “Pemantapan Upaya Penuntasan dan Keberlanjutan Pencegahan dan Penanganan Stunting“ (National Coordination Meeting (Rakornas) for the Acceleration of Stunting Reduction in 2024 with the theme "Strengthening Efforts to Complete and Sustain Stunting Prevention and Handling")
Sampurasun…. Greetings to you all.
Kepala BAPPPPEDA Kabupaten Sumedang mendampingi PJ. Bupati Sumedang untuk menghadiri Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2024 dengan tema “Pemantapan Upaya Penuntasan dan Keberlanjutan Pencegahan dan Penanganan Stunting“ di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat pada Rabu, 4 September 2024.
The Head of BAPPPPEDA Sumedang Regency accompanied the Acting Regent of Sumedang Regency to attend the National Coordination Meeting (Rakornas) for the Acceleration of Stunting Reduction in 2024 with the theme "Strengthening Efforts to Complete and Sustain Stunting Prevention and Handling" at Grand Sahid Jaya Hotel, Central Jakarta on Wednesday, September 4th, 2024.
Rapat koordinasi ini dipimpin oleh Wakil Presiden RI Prof. DR. (HC) Ma’ruf Amin selaku Ketua Pengarah Tim Pencegahan dan Penanganan Stunting (TPPS), dan dihadiri juga oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Prof. Muhajir Effendi dan sejumlah Menteri/Lembaga, Gubernur dan Bupati/Walikota, mitra pembangunan, dunia usaha, lembaga swadaya masyarakat, dan perguruan tinggi termasuk OPD terkait sebagai pemangku kepentingan.
This Rakornas was chaired by the Vice President of Republic of Indonesia, Prof. DR. (HC) Ma’ruf Amin as the Head of the Stunting Prevention
and Handling Team, along with the Coordinating Minister for Human
Development and Culture (Menko PMK) Prof. Muhajir Effendi and Ministers/Institutions,
Governors, Regents/Mayors, development partners, the business world,
non-governmental organizations, and universities including related OPDs as
stakeholders.
Wakil Presiden RI menyampaikan agar Pemerintah
Provinsi dan Kabupaten/Kota supaya tetap aktif melaksanakan pendampingan sampai
ke tingkat desa, keluarga serta memberikan perhatian khusus kepada daerah tertinggal,
terbelakang dan terluar melalui upaya peningkatan sumber daya manusia,
pemenuhan sarana prasarana serta menggerakkan masyarakat menjadi kunci yang
memastikan seluruh program berjalan dengan baik. Sebagai wujud penghargaan,
Wakil Presiden memberikan secara simbolis insentif fiskal bagi daerah yang
berkinerja baik dalam penurunan prevalensi stunting.
Apresiasi berupa pemberian Dana Insentif Fiskal Tahun Berjalan 2024 kategori
percepatan penurunan stunting, diberikan kepada 130 pemerintah daerah yang
terdiri dari 9 provinsi, 99 kabupaten, dan 22 kota. Apresiasi juga diberikan
kepada 15 desa berkinerja baik, dalam upaya percepatan penurunan stunting.
It is expected that the Provincial and
Regency/City Governments should continue to actively carry out assistance
further to the village and family levels and pay special attention to
disadvantaged, underdeveloped and outermost areas through efforts to increase
human resources, fulfill infrastructure and mobilize the community as the key
to ensuring the whole program runs well. As a form of appreciation, the Vice
President symbolically provided fiscal incentives for regions that perform well
in reducing stunting prevalence to 130 regional governments consisting of 9
provinces, 99 regencies and 22 cities. Appreciation was also given to 15
villages performing well, in an effort to accelerate stunting reduction.
Selanjutnya, Menko PMK menyampaikan apresiasi kepada seluruh Gubernur dan Bupati/Walikota atas kerja tim yang baik dalam penurunan angka stunting. Dimana dalam kurun 5 tahun, sejak 2018 stunting pada angka 30,8%, menurun menjadi 21,5% atau turun sebesar 9,3% atau 1,86% per tahun. Untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045, program percepatan penurunan stunting harus terus dilanjutkan dengan dukungan komitmen yang kuat dan sinergi seluruh pemangku kepentingan, dengan melakukan aksi nyata yang lebih konvergen, holistik dan integratif hingga level keluarga dan menjaga semakin tingginya disparitas antar wilayah.
Furthermore, the Coordinating Minister for Human Development and Culture
expressed his appreciation to all Governors and Regents/Mayors for their good
teamwork in reducing stunting rates. Where in the past 5 years, in 2018
stunting was at 30.8%, decreasing to 21.5% or a decrease of 9.3% or 1.86% per
year. To achieve the 2045
Golden Indonesia vision, the stunting reduction acceleration program must
continue with the support of strong commitment and synergy of all stakeholders,
by carrying out concrete actions that are more convergent, holistic and
integrative further to the family level and maintaining increasing disparities
between regions.