Ridwan Kamil Ajak Bupati Walikota Manfaatkan Teknologi Digital
Gubernur Jawa Barat, Ridwan
Kamil menyebut pemanfaatan digitalisasi dalam tata Kelola pemerintah harus
diakselerasi oleh para bupati wali kota. Hal itu pun mendapat dukungan dari
Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan karena bisa menekan potensi
korupsi.
Hal itu disampaikan saat ia
memberikan sambutan dalam West Java Digital Services International Festival
2022 di Balairung Kampus IPDN Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Kamis (22/12).
Pria yang akrab disapa Emil
ini menyatakan konsep besar dari pemanfaatan teknologi itu sudah dituangkan
dalam West Java Digital Province. Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik
(SPBE) ini bisa menekan potensi kecurangan oleh pejabat.
Contoh konkretnya, ia
menerapkan system meritokrasi, dimana penilaian kinerja dilakukan setiap hari.
Ini berlaku untuk atasan, bawahan maupun kolega.
“Jawa Barat provinsi dengan
penduduk terbesar di Indonesia 50 juta jiwa, yang mana 50 juta jiwa ini semua
kehidupannya sedang kami digitalisasi dengan konsep West Java Digital Province,"
ujar Ridwan Kamil melalui siaran pers yang diterima.
"Ada dua kepala daerah
kami ditangkap KPK dengan jual beli jabatan. Kami berantas dengan aplikasi
sistem meritokrasi. Setiap hari dinilai oleh kolega, atasan, dan bawahan,"
jelasnya.
Kemudian, Provinsi Jawa Barat
sudah mengeluarkan aplikasi bernama Sapawarga yang menghubungkan komunikasi
gubernur dengan para ketua RW se-Jabar. Pada perjalanannya, aplikasi ini
bertransformasi menjadi Jabar SuperApps.
Di dalam aplikasi tersebut, tidak
hanya sebagai wadah interaksi antara pemerintah dan masyarakat, namun layanan
lainnya bisa dilakukan di sana. Dia berharap, hal tersebut bisa menjadi pelecut
kepala daerah membuat inovasi sehingga aspek digital bisa dimanfaatkan,
khususnya dalam hal pelayanan.
"Aplikasi yang bisa
menghubungkan gubernur dengan RW yang jumlahnya 50-ribuan. Inilah contoh memberantas
korupsi mempercepat kemanusiaan melalui aspek digital," ungkapnya.
Perkembangan teknologi. Dari
mulai yang sifatnya sederhana hingga yang rumit. Di antaranya adalah teknologi
artificial intelligence (AI). Ungkapnya.
"Naskah pidato saya ini
tidak ditulis oleh manusia, naskah dibuat pagi tadi oleh mesin yang namanya AI.
Sekarang disrupsi digital bisa membantu kepala daerah dan bupati ketika pidato
melalui AI ChatGPT. Silakan manfaat teknologi digital ini," jelas dia.
Pernyataan ini ditanggapi oleh
Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Ia menyebut digitalisasi
dalam lingkungan pemerintahan merupakan mimpi besar Indonesia, karena bisa
menekan pejabat terkena operasi tangkap tangan (OTT) korupsi.
"Sekarang sudah banyak
mulai berkembang jadi kalau saya katakan kita berharap ke depan makin kecil
yang OTT karena semua terekam digital," ujar Luhut.
"Jadi jangan sok bersih
kita semua punya sifat nakal, tapi makanya ada agama ada peraturan segala
macam. Sekarang Pak Gubernur sudah membuat sistem digitalisasi sudah bagus AI.
Beliau memberi contoh, hanya bicara satu kata saja terus bikin pidatonya sudah ada
mesin," tutupnya.