Pemkab Sumedang Groundbreaking Pembangunan Perpustakaan Daerah
Pemkab Sumedang menggelar peletakan batu pertama (groundbreaking) untuk pembangunan Gedung Perpustakaan Daerah (Pusda) Kabupaten Sumedang di Kawasan IPP Kabupaten Sumedang, Selasa (14/6). Gedung tersebut ditargetkan dapat selesai November 2022.
Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir mengatakan, pembangunan gedung Pusda merupakan bagian dari ikhtiar untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
"Tujuan kita bernegara adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Salah satu ikhtiarnya adanya fasilitas perpustakaan, sehingga minat baca semakin tinggi dan Indeks Literasi akan meningkat," ucapnya.
Dony menyampaikan, keberadaan Pusda nanti, diharapkan dapat berfungsi dengan baik serta dikelola dengan manajemen yang modern diserrai pustakawan yang handal.
"Saya harap di dalamnya ada konten yang menarik warga untuk datang ke Pusda. Jadi itu perpustakaan menjadi sumber ilmu pengetahuan dan sumber pusat ilmu budaya," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan Dian Sukmara dalam laporannya mengatakan, Pembangunan Gedung Perpustakaan berasal dari DAK yang dikelola Lembaga Kebijakan Pengadaan Pemerintah (LKPP) selanjutnya di Kabupaten Sumedang oleh LPBJ.
"Hasil pengumuman lelang dari LPBJ telah menetapkan PT. Kiandra Alam Semesta Bandung sebagai pemenang pengadaan gedung perpustakaan ini," ucapnya
Ia menambahkan, penandatanganan kontrak oleh PPK dan kontraktor telah dilaksanakan pada tanggal 2 Juni 2022 dan tanggal 6 Juni 2022 telah dilaksanakan "contract meeting" difasilitasi Bagian Administrasi Pembangunan Setda.
"Pengerjaan selama 180 hari kalender terhitung dari tanggal 2 Juni hingga 29 November 2022. Kami mohon kepada kontraktor agar dalam pekerjaan ini penuh tanggung jawab dan sebaik-baiknya, dapat terjaga ketepatan waktu dan kualitas sesuai standar yang ditetapkan," ucapnya.
Dalam acara tersebut, turut hadir pegiat literasi yang cukup tersohor, yakni Maman Suherman atau biasa disapa Kang Maman. Dalam sambutanya, ia mendukung atas dibangunnya gedung perpustakaan tersebut seraya berharap kepada dinas perpustakaan jika telah selesai dibangun jangan hanya jadi "tempat parkir" para pejabat.
"Perpustakaan bukan tempat untuk menaruh Kadis yang tinggal menunggu pensiun. Di berbagai daerah selalu seperti itu," ucapnya.
Ia sengaja hadir pada acara tersebut atas undangan Bupati Sumedang sebagai bentuk dukungan terhadap pengembangan literasi di Sumedang.
"Sebelum ke sini ada WA Pak Bupati yang minta perpustakaan di Sumedang ingin dikembangkan. Saya jawab saya mau datang ke Sumedang," ucapnya.
Ia berharap, gedung Pusda isinya nanti ada buku-buku hasil karya orang Sumedang asli.
"Kita harus bangga pada karya orang Sumedang sendiri. Banyak sekali penulis luar biasa dari Sumedang yang harus ada di lantai pertama Pusda nantinya. Isinya semua buku Diaspora Sumedang," katanya.
Ia pun yakin akan kemampuan Sumedang yang terus melesat mengingat delapan tujuan pembangunan dan idikatornya sudah diraih Kabupaten Sumedang yang ditunjukkan melalui penghargaan nasional.
"Kita apresiasi semua jajarannya tidak ada satupun penghargaan yang tidak masuk. Yang paling luar biasa ialah target penurunan Angka Stunting di Sumedang 9 persen, sudah mengalahkan target Pak Jokowi 2024 di Indonesia 24,4 persen," ujarnya.
Ia juga berharap kalau minat baca di Sumedang bisa meningkat dan mengalahkan minat baca setingkat nasional.
"Minat baca di Indonesia 0,001. Artinya dari 1000 orang berkumpul, hanya 1 orang yang minat baca. Sumedang ubah menjadi 0,1," ujarnya.
Menurutnya, cara untuk meningkatkan minat baca ialah dengan jemput bola, yakni bukunya disebar ke 270 desa dimana di desa ada taman bacaannya.
"Bukunya tidak boleh menunggu di sini, tetapi buku menjemput pembaca. Saya menitipkan Pak Kadis agar di lantai bawah nanti harus ada forum taman baca masyarakat Sumedang," ucapnya.