19 Jan 2023

Pemerintah Kabupaten Sumedang menggelar Reform Corner Seri I yang bertajuk “Change Management dan Reformasi Birokrasi Tematik di Era Society 5.0” di Gedung Negara Rabu (18/1/2023).

Reform corner menghadirkan dua orang narasumber yakni Prof. Eko Prasojo (Sekretaris Eksekutif Komite Pengaran PAN RB dan Guru Besar Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) Universitas Indonesia) dan Dr. Ir. Cahyana Ahmadjayadi (Co-Founder & Chairman).

Acara dihadiri langsung Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir didampingi Sekda Herman Suryatman dan diikuti para Asisten, Staf Ahli, Kepala OPD.

“Reform corner ini adalah ikhtiar kita untuk mengubah ASN Sumedang, mengubah mindsetnya ke arah lebih baik lagi, menambah kapasitasnya dan pengetahuannya. Juga terus melakukan continuous improvement,” ujar
Bupati Dony saat membuka acara.

Bupati menyampaikan, ada tiga hal yang bisa menjadi senjata dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan yaitu  pengetahuan, pengalaman dan jaringan.

“Tiga hal ini adalah senjata bagi kita jika kita ingin mengatasi setiap persoalan, memajukan daerah dan menjalankan pemerintahan dengan baik,” ujarnya.

Bupati menambahkan”dari ketiga hal tersebut,salah satu indikator seseorang memiliki sebuah kompetensi adalah meningkat pengetahuan dan pengalamannya dan saat ini zaman semakin berubah, ekspektasi masyarakat semakin tinggi kepada pemerintah sehingga menuntut responsibilitas pemerintah dalam menanggapi keinginan masyarakat.

“Ekspektasi rakyat semakin tinggi, kita pun harus cepat dalam melakukan perubahan, beradaptasi dan harus cepat merespon apa yang menjadi kehendak rakyat. Tidak hanya responsif, tapi kita jugaharus pro aktif. Sumedang SAKTI, itu yang menjadi tagline kita,” jelasnya.

Berkaitan Reformasi Birokrasi (RB), kapasitas birokrasi di Sumedang saat ini dinilai sudah cukup tinggi sebagai alat intermediate goal yang harus berdampak pada penurunan angka kemiskinan sebagai ultimate goal-nya.

“Tahun ini kemiskinan kita menurun 0,5. Penurunan ini kedua terbaik di Jawa Barat jika dibandingkan  kabupaten lain,” tutur bupati.

Selain berdampak terhadap penurunan angka kemiskinan, RB juga diharapkan bisa berdampak terhadap penurunan angka pengangguran dan meningkatnya investasi.

“Tingkat Pengangguran Terbuka kita menurun dari 9 persen ke 7 persen berdasarkan data BPS. Untuk investasi, kemarin sekitar Rp. 4,4 trilyun nenurut data BKPM dan itu meningkat jika dibandingkan tahun sebelumnya. Kemudian berdampak pada stunting.  Itu semua harus kita ikhtiarkan dengan digitalisasi,” katanya.

Hal senada juga disampaikan Sekda Herman Suryatman, Reform Corner adalah tradisi Pemkab Sumedang yang dimanfaatkan untuk menambah pengetahuan, wawasan dan pengalaman bagi para ASN.

Dengan meningkatnya pengetahuan, kata Sekda, diharapkan ASN bisa lebih meningkatkan kompetensinya sehingga pada akhirnya bisa berkontribusi lebih signifikan di Tahun 2023 untuk kesejahyeraan masyarakat.

“Mudah mudahan kontribusi ASN bisa lebih signifikan mewujudkan  Sumedang Simpati bahkan bisa melampaui semua target-target pembangunan,” pungkasnya. (Riks)